IUMS Minta Iran Ikut Berperan Aktif Cegah Konflik Sektarian Sunni-Syiah

18 10 2008

Friday, 17 Oct 2008 16:19

Persatuan Ulama Islam Internasional (IUMS) yang dipimpin Syaik Yusuf Qaradawi meminta Iran yang berbasis Syiah, ikut berperan dalam mencegah konflik sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah.

Hal tersebut disampaikan usai pertemuan tertutup IUMS di Qatar, yang juga dihadiri wakil presiden Iran Ayatullah Mohammad Ali Tashkiri.

“IUMS meminta Republik Islam Iran untuk melakukan tanggung jawabnya dalam mencegah perpecahan sektarian dan meredam perpecahan itu,” demikian pernyataan IUMS.

IUMS juga menyatakan perlunya “rasa saling menghormati” antara Muslim Sunni dan Syiah dan upaya-upaya untuk menyebarkan sebuah keyakinan di wilayah yang didominasi keyakinan yang berbeda, harus dihentikan. Muslim Sunni mendominasi negara-negara di Timur Tengah. Sementara Muslim Syiah mayoritas di negara Iran, dan posisi Muslim Syiah cukup kuat di negara Irak dan Libanon.

Ketua IUMS Syaikh Yusuf Qaradawi sebulan yang lalu sempat melontarkan penyataan yang memicu kontroversi di kalangan ulama Syiah. Saat itu Qaradawi mengatakan bahwa Muslim Syiah telah melakukan bid’ah dan berupaya “menginvasi” masyarakat Muslim Sunni. Namun kontroversi itu sudah diluruskan oleh Syaikh Qaradawi, bahwa pendapatnya itu semata-mata hanya pendapat pribadi. (ln/aby)





Gain Peace, Berdakwah Lewat Bas Kota

18 10 2008

Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memasang iklan di bis-bis kota. Hasilnya ternyata lebih dari yang diharapkan, banyak orang yang menyatakan diri ingin masuk Islam setelah melihat iklan tersebut. Adalah organisasi Muslim yang berbasis di Chicago, Gain Peace yang memasang iklan-iklan tersebut. Baca baki entri ini »





Kejatuhan ekonomi Amerika: Kembali kuasa dinar emas

11 10 2008

Oleh ustzul

” Ekonomi Amerika Syarikat (AS) yang menjadi tonggak kepada ekonomi kapitalis kini berada pada tahap terburuk dan lembap. Kelembapan itu turut menjangkiti negara-negara lain di dunia. Tiga per empat daripada dolarnya berada diluar negara dengan nilai yang terus menyusut.

Kegemilangannya dilihat terus merudum. Tidak seperti detik bersejarah Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944 yang telah menipu dan memperdaya 44 buah negara supaya bersetuju menyandarkan mata wang kertas negara mereka kepada dolar AS. Tipu daya itu berlangsung menerusi jaminan adikuasa itu bahawa dolarnya adalah bersandarkan kepada emas iaitu sebanyak US$35 bagi setiap auns.

Penipuan terbesar adalah semasa pemerintahan Presiden Nixon yang mana pada tanggal 15 Ogos 1971 secara unileteral telah memungkiri perjanjian Bretton Woods dengan tidak lagi menyandarkan dolarnya kepada emas akibat kemelesetan ekonomi yang disebabkan oleh keperluan pembiayaan Perang Vietnam serta defisit imbangan pembayaran yang berterusan. Baca baki entri ini »