Turki kembali Islam

28 08 2007

Abdullah Gul presiden baru Turki

 

Gul
Abdullah Gul berjanji akan menghormati nilai-nilai sekuler Turki

Menteri Luar Negeri Turki Adullah Gul, yang pernah berhaluan Islamis, dipilih sebagai presiden dalam pemungutan suara parlemen putaran ketiga.

Dia menjadi politisi pertama yang memiliki latar belakang Islamis yang menjadi kepala negara Turki sejak terbentuknya Republik Turki yang sangat sekuler ditahun 1923.

Gul dipilih dalam voting tahap ketiga, setelah terjadi ketegangan selama berbulan-bulan antara Partai AK berakar Islamis yang berkuasa di negara itu dan kalangan sekuler.

Hari Senin, militer memperingatkan mengenai ancaman terhadap konstitusi Turki yang sekuler.

Gul sebelumnya berjanji akan tetap setia terhadap nilai-nilai sekuler kuat negara itu.

Partainya, yang menang dalam pemilu lebih awal belum lama ini, hanya membutuhkan suara mayoritas kecil dalam putaran ketiga pemilihan guna menjamin pemilihan Gul.

Panglima militer Turki memperingatkan hari Senin bahwa “sumber-sumber kekuatan jahat” mengancam negara itu.

Jendral Yasar Buyukanit tidak menjelaskan siapa yang dia maksud dan mengatakan, mereka “mencoba mengikis nilai-nilai sekuler Republik Turki”.

Tetapi para pengamat mengatakan pernyataan itu jelas ditujukan kepada Gul, seorang Muslim yang taat.

Krisis politik

Gul, yang menunjukkan dia adalah seorang diplomat berpengalaman dengan membawa Turki menuju pembicaraan membahas keanggotaan dalam Uni Eropa, berjanji akan memimpin semua rakyat Turki dan menghormati semua institusi negara itu.

Militer, yang memainkan peran sebagai penjaga sekularisme Turki, pernah menggulingkan empat pemerintahan dalam 60 tahun terakhir.

Turkey
Istri Abdullah Gul mendapat kecaman karena mengenakan penutup kepala

Peringatan ini adalah peringatan kedua yang dikeluarkan oleh militer dalam beberapa hari terakhir.

Bulan April lalu militer menyampaikan kekhawatirannya setelah Gul hanya gagal tipis mendapatkan cukup dukungan dari para anggota parlemen untuk menjadi presiden dalam putaran pertama.

Adu kekuatan antara Partai AK dan partai-partai sekularis yang terjadi setelah itu di parlemen memicu sebuah krisis politik yang menyebabkan pemilihan parlemen lebih awal Juli lalu.

Partai AK memenangkan pemilihan umum dengan meyakinkan, dengan 47% suara dan sekali lagi mencalonkan Gul untuk menduduki jabatan presiden.

Gul dua kali gagal tipis mendapat dukungan cukup, namun sebelum pemilihan tahap ketiga ini dia sudah diperkirakan terpilih dalam pemilihan putaran ketiga hari ini di parlemen.

Militer dan kalangan sekuler Turki curiga Gul menyimpan agenda Islamis.

Mereka menyampaikan kekahwatiran atas prospek seorang ibu negara, istri Gul, mengenakan tutup kepala Islami di istana kepresidenan.

Pendiri negara Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk, melarang pengaruh agama dalam kehidupan masyarakat ketika dia mendirikan republik Turki yang bergaya Barat setelah Kerajaan Osmania hancur.